Senin, 10 September 2012

Robot Ungkap Misteri Lorong di Piramid Giza



INILAH.COM, Jakarta Selama 4.500 tahun Piramid Giza telah membuat semua orang takjub, terpesona dan juga membingungkan mereka yang berusaha mencari rahasianya.

Tim Robotik dari Leeds University bersama Supreme Council of Antiquities Mesir menyiapkan mesin yang akan memecahkan salah satu rahasianya.

Piramida itu dikenal sebagai Piramida Khufu saat raja membangunnya sekitar 2,560 sebelum masehi dan merupakan keajaiban dari dunia kuno yang masih berdiri. Pada pusatnya terdapat dua ruang yaitu ruang raja dan ruang ratu.

Terdapat dua terowongan dari ruang raja pada sudut 45 derajat yang menuju luar monumen. Mereka yakin bahwa terowongan ini merupakan sebuah jalan yang dirancang untuk mengubah roh raja menuju langit dan berada di antara bintang.

Dalam ruang ratu terdapat dua terowongan lebih jauh ditemukan pada 1872. Tidak seperti ruang raja, terowongan ini tidak mengarah ke luar piramida.

Tidak ada yang tahu kegunaan terowongan ini. Pada tahun 1992, sebuah kamera dikirimkan untuk menyusuri terowongan ini dari ruang ratu. Namun setelah 60 meter terblokir oleh pintu batu kapur dengan dua pegangan dari perunggu.

Pada tahun 2002, sebuah ekspedisi lebih jauh memasuki pintu ini dan mengungkapkan bahwa ada pintu lagi 20 sentimeter di depannya.

Pintu kedua berbeda dengan pintu pertama. Pintu itu terlihat seperti melindungi sesuatu, kata Dr Zahi Hawass, kepala Supreme Council yang bertanggung jawab pada ekspedisi ini.

Teknisi dari Leeds University sedang menyelesaikan robot yang akan menyusuri terowongan itu hingga ujung. Proyek ini bernama Djedi Project, dan robot mampu mengebor pintu kedua untuk melihat apa yang ada di sana.

Dr Robert Richardson dari Teknik Mesin Leeds University mengatakan bahwa akan melanjutkan ekspedisi mereka hingga mereka mencapai akhir terowongan itu.

Kami telah melakukan proyek ini selama 5 tahun, katanya.

Kami tidak berprasangka. Kami mencoba mendapatkan bukti untuk mendapat kesimpulan. Ada 2 terowongan. Terowonga utara terblokir pintu batu kapur dan belum ada yang melewatinya. Terowongan selatan telah diukur ketebalannya oleh tim sebelumnya di mana mereka mengerbornya dan meletakkan kamera dan akhirnya menemukan permukaan.

Kami akan menentukan seberapa tebal pintu itu dan berharap dapat melewatinya. Kami menyiapkan robot dan akan mengirimkannya ke terowongan itu sebelum akhir tahun. Kami akan terus berusaha hingga mendapatkan jawabannya. Kami berharap mendapatkan semua data untuk menjawab pertanyaan kami.[ito]

Robot Ungkap Misteri Lorong di Piramid Giza



INILAH.COM, Jakarta Selama 4.500 tahun Piramid Giza telah membuat semua orang takjub, terpesona dan juga membingungkan mereka yang berusaha mencari rahasianya.

Tim Robotik dari Leeds University bersama Supreme Council of Antiquities Mesir menyiapkan mesin yang akan memecahkan salah satu rahasianya.

Piramida itu dikenal sebagai Piramida Khufu saat raja membangunnya sekitar 2,560 sebelum masehi dan merupakan keajaiban dari dunia kuno yang masih berdiri. Pada pusatnya terdapat dua ruang yaitu ruang raja dan ruang ratu.

Terdapat dua terowongan dari ruang raja pada sudut 45 derajat yang menuju luar monumen. Mereka yakin bahwa terowongan ini merupakan sebuah jalan yang dirancang untuk mengubah roh raja menuju langit dan berada di antara bintang.

Dalam ruang ratu terdapat dua terowongan lebih jauh ditemukan pada 1872. Tidak seperti ruang raja, terowongan ini tidak mengarah ke luar piramida.

Tidak ada yang tahu kegunaan terowongan ini. Pada tahun 1992, sebuah kamera dikirimkan untuk menyusuri terowongan ini dari ruang ratu. Namun setelah 60 meter terblokir oleh pintu batu kapur dengan dua pegangan dari perunggu.

Pada tahun 2002, sebuah ekspedisi lebih jauh memasuki pintu ini dan mengungkapkan bahwa ada pintu lagi 20 sentimeter di depannya.

Pintu kedua berbeda dengan pintu pertama. Pintu itu terlihat seperti melindungi sesuatu, kata Dr Zahi Hawass, kepala Supreme Council yang bertanggung jawab pada ekspedisi ini.

Teknisi dari Leeds University sedang menyelesaikan robot yang akan menyusuri terowongan itu hingga ujung. Proyek ini bernama Djedi Project, dan robot mampu mengebor pintu kedua untuk melihat apa yang ada di sana.

Dr Robert Richardson dari Teknik Mesin Leeds University mengatakan bahwa akan melanjutkan ekspedisi mereka hingga mereka mencapai akhir terowongan itu.

Kami telah melakukan proyek ini selama 5 tahun, katanya.

Kami tidak berprasangka. Kami mencoba mendapatkan bukti untuk mendapat kesimpulan. Ada 2 terowongan. Terowonga utara terblokir pintu batu kapur dan belum ada yang melewatinya. Terowongan selatan telah diukur ketebalannya oleh tim sebelumnya di mana mereka mengerbornya dan meletakkan kamera dan akhirnya menemukan permukaan.

Kami akan menentukan seberapa tebal pintu itu dan berharap dapat melewatinya. Kami menyiapkan robot dan akan mengirimkannya ke terowongan itu sebelum akhir tahun. Kami akan terus berusaha hingga mendapatkan jawabannya. Kami berharap mendapatkan semua data untuk menjawab pertanyaan kami.[ito]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar